-Puisi-
Andai diri ini bisa memutar waktu itu
Tak kan kulakukan apa yang telah kulakukan
Rasanya ingin sekali untuk menyesal
Namun hati ini menolak dan menentang.
Berbicara dengan hati
Berbicara tentang perasaan
Terdiam sejenak
Dan malu itu menyelimuti sang pikiran.
Apalah arti cinta yang tulus
Jika kepastian itu tak pernah ada
Apalah arti mimpi yang indah
Jika memang tak kan pernah menjadi kenyataan.
Sudahlah kawan.
Lebih baik berhenti?
Mungkin iya.
Atau menunggu saja?
Bisa jadi.
Kemudian masih berharap?
Ntahlah.
Atau mungkin bersabar saja?
Terus ikhlaskan?
Kemudian pura-pura bahagia sendiri?
Begitukah?
Begini saja..
Kuhaturkan doa untukmu kawan
Semoga dirimu baik-baik saja
Tak pernah ada yang bisa menolak ketetapanNya
Jika iya, maka jadilah
Jika tidak, maka tetaplah tersenyum.
Dan bahagia itu semoga selalu menemani
Menemani diri ini dan diri itu
Hari ini, esok dan selamanya.
*Puisi ini untuk seorang sahabat disana di belahan bumi lain, sahabat lama yang sedang bingung melihat hati yang selalu penuh tanda tanya. Semangat kawanku yang baik hati. Kan kuselipkan selalu namamu dalam doaku*
Dari London yang menuju musim dingin. ^_^